Jumat, 03 Januari 2014

Does New American English Originate in Utah


While most Americans replace the T sound in words like ‘mountain’ through their noses, Utahns replace it through their mouths, say linguists at the Brigham Young University.


“Most Americans T drop, but Utahns do it a little differently,” explained Prof David Eddington, lead author of the study published in the journal American Speech.

“The T doesn’t actually disappear. It’s transformed into a glottal stop. What happens is you get some air built up, but it’s being blocked off, and when you release that, the air comes through your nose. But what we’ve found with T dropping in Utah is that people are releasing it through their mouths instead of their noses.”

The linguists studied a group of individuals of various ages and from various locations. They gave them a passage to read which included words that had a T in the middle and usually an N at the end and recorded the readings. When examining the differences in pronunciation, they found that the glottal stop with a release of air through the mouth was slightly more common among Utahns in general, but vastly more common among 20-and-30-year-old women who had spent the majority of their lives in Utah.

“Whenever there is any sort of variation in language, when you start looking closer there is some sort of social attachment – certain social groups using them more,” Prof Eddington said. “One thing linguists have found is that when there’s a new process in language, it’s usually young women who do it. They’re usually at the forefront.”

An obvious example of this was the 1980s Valley Girl phenomenon in California. Young women coined slang words and a vocal style that became well known nationwide.

Dropping the T with a release of air through the mouth is becoming more common nationwide.
Prof Eddington pointed to examples of Dora the Explorer’s pronunciation of ‘button’ to Chris Rock’s pronunciation of ‘Bill Clinton.’ The spreading of the trend could be due to a number of factors, but while a lot of people do it, it’s the Utahns who get noticed.

“There are all sorts of interesting linguistic behaviors out there,” Prof Eddington said, “and what happens is someone will start noticing one or commenting on it, and it becomes either stigmatized or it becomes prestige. That seems to have happened in Utah. T dropping is all over, but for some reason it’s stigmatized in Utah.”

“A lot of people hate it when people talk that way drop the T,” added co-author Matthew Savage. “It’s always fascinating to me, and a little confusing, when people have such strong opinions about other people’s speech, especially when those opinions amount to the speech being right or wrong.”

Dec 12, 2012 by Sergio Prostak
science-news.com

Apakah Bahasa Inggris Amerika Baru yang Kita Kenal Berasal dari Utah?


Ketika sebagian besar orang Amerika membunyikan T dengan udara yang dikeluarkan melewati hidung, contohnya dalam kata “mountain”, Utahns (sebutan untuk warga Utah) mengucapkannya melalui udara yang dikeluarkan melalui mulut, ungkap pakar Linguistik di Brigham Young University.

“Kebanyakan orang Amerika memang mengabaikan bunyi T, namun Utahns melakukannya dengan berbeda,” jelas Profesor David Eddington, pengarang utama dari sebuah studi yang dipublikasikan di Journal American Speech.

“Bunyi T tidak benar-benar hilang. Ia ditransformasikan ke bunyi glotal. Apa yang terjadi adalah ketika kalian menghela nafas, dan menahannya, lalu saat kalian mengeluarkannya, udara berhembus dari hidung. Walau begitu, apa yang kita temukan di Utah tentang penghilangan bunyi T ini, adalah mereka (Utahns) melepaskannya melewati mulut bukannya hidung.

Para pakar linguistik meneliti sekelompok individu dari berbagai usia dan bermacam lokasi, lalu mereka memberikan sebuah paragraf yang berisi kata-kata yang mengandung huruf T di tengahnya dan umumnya dengan huruf N diakhirnya, untuk dibaca dan direkam. Ketika para pakar tersebut menelisik perbedaan pelafalan yang terjadi, mereka menemukan bahwa bunyi glotal yang dirilis oleh udara melalui mulut hampir sama dengan yang diucapkan para Utahn secara umum. Hanya saja, kemiripan itu, terjadi terutama pada kaum wanita usia 20 dan 30 tahun-an yang telah menghabiskan sebagian besar hidup mereka di Utah.

“Kapanpun terjadi variasi dalam bahasa, ketika kalian amati lebih seksama  maka akan ada semacam dampak social yang menyertainya—kelompok sosial tertentu menggunakannya lebih intensif,” ujae Profesor Eddington. “ Satu hal yang pakar linguistik sadari adalah ketika terdapat proses baru dalam perkembangan bahasa, umumnya wanita mudalah yang melakukannya. Mereka umumnya selalu berada pada barisan depan.” tambahnya.

Contoh nyata dari hal ini adalah fenomena Valley Girl pada tahun 80-an di California. Pada masa itu, para wanita muda menciptakan kata-kata slang dan gaya vokal baru yang dikenal secara nasional.
Menghilangkan bunyi T dengan mengeluarkan udara lewat mulut menjadi hal yang juga telah merebak secara nasional.

Pada Chris Rock’s Pronunciation of Bill Clinton Prof. Eddington mengambil contoh Dora the Explorer’s ketika melafalkan kata button. Penyebaran tren tersebut bisa jadi dikarenakan oleh banyak faktor, tapi saat orang-orang melakukannya, hanya Utahn yang mendapat sorotan.”
“Banyak orang yang tidak suka ketika orang-orang berbicara dengan cara menghilangkan T seperti itu,” tambah co-author Matthew Savage. “Selalu menyenangkan bagiku dan agak membingungkan ketika orang-orang memiliki opini yang kuat tentang cara bicara orang lain, terutama jika opini itu tentang  yang mana (cara bicara) yang salah dan benar.”

Translated by Anggia Mirza

The original title "Does New American English Originate In Utah?" published in sci-news.com Dec 12 2012